''For no other reason when I fight like this, if not for the people I love''


Wednesday 5 April 2017

Kepemimpinan Non Muslim di mata dr. Zakir Naik


Masih hangat tentang kedatangan dai asal India ini ke Indonesia. Banyak negara di dunia yang menganggapnya sebagai penceramah yang kontroversial, bahkan dilarang berdakwah di negaranya sendiri, Bangladesh, Inggris, dan Kanada.


Tahun 2017 ini Zakir Naik mengadakan tur untuk berceramah di sejumlah kota di Indonesia, termasuk Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, Bekasi dan Makassar.

Dalam ceramahnya di Yogyakarta, Senin (03/04), Zakir Naik antara lain ditanya soal pemimpin non-Muslim dari peserta dengan jawaban, "harus memilih pemimpin Muslim".
"Dan bila berada di negara dengan mayoritas non-Muslim, beliau mengatakan pilih yang akhlaknya mendekati," kata Budhi Setiawan, yang mengatur perjalanan Naik di Indonesia.
Dari ribuan peserta yang hadir di dua kota itu, 200 di antaranya non-Muslim yang ingin mengetahui lebih lanjut terkait tema besar yang ia sampaikan "salah persepsi tentang Islam," kata Budhi, dengan sejumlah di antaranya mengucapkan kalimat syahadat, untuk masuk Islam.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengatakan dalam pertemuannya dengan Naik ia meminta penceramah ini untuk "jangan pernah menjelekkan agama lain".
"Islam di Indonesia bisa hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain dan saya katakan tolong hati-hati dalam mendialogkan keimanan antar agama," kata Cholil .
Cholil mengatakan permintaan itu ia sampaikan karena kecenderungan Zakir Naik yang melakukan "perbandingan agama."
Perdebatan soal jawaban Zahir Naik terkait pemimpin non-Muslim -terkait Pilkada DKI Jakarta- juga berlangsung panas di media sosial.
"Di daerah saya (Kalbar) gubernurnya non-Muslim, (kafir), apakah umat Muslim pemilih 'ikutan kafir juga 'ya?" tanya salah seorang pengguna.
Sejumlah lainnya memilih untuk menyerukan saling menghormati dengan menulis, "Yang pasti mari kita ciptakan kedamaian di bumi pertiwi yang kita cintai ini," dan, "Yang penting Muslim, non-Muslim damai saling menghormati lebih baik lagi saling tolong menolong."
Untuk video-video ceramahnya sendiri selama di Indonesia sudah banyak di Upload di situs YouTube karena Tv lokal tidak menayangkannya.
Credit : BBC, dan berbagai sumber.



No comments:

Post a Comment