''For no other reason when I fight like this, if not for the people I love''


Tuesday, 18 April 2017

RESEP LEMPER AYAM, SNACK NYA WONG JOWO


LEMPER AYAM, masa kecil anda bahagia tentunya ketika pulang mudik ke tempat nenek yang ada di Jogja atau solo sewaktu lebaran dan sobat sekalian pernah menikmati snack bernama lemper ini. Lemper memang tidak spesifik disuguhkan kedalam acara-acara tertentu, makanan ini biasanya terbungkus daun pisang berwarna hijau dengan tusuk lidi runcing di ujung-ujungnya. Yang ingin saya ceritakan di sini ialah tradisi membuat lemper sewaktu menjelang Idul Fitri di zaman masa hidup nenek saya. Kakek dan nenek saya masih salah satu kerabat kraton Yogyakarta, beliau tinggal di Sleman namun desa kami sudah berbatasan langsung dengan kota Yogyakarta. 

Tahun 1994 saya masih ingat sekali waktu itu saya baru saja masuk sekolah dasar, saya tinggal bersama nenek dan kakek. Hari itu Ramadhan sudah di penghujung bulan, Paman dan Bibi saya yang dari Jakarta, Semarang, dan yg lain sudah mulai berdatangan untuk acara tahunan ''Sungkeman'' di hari raya Idul Fitri tentunya. Dua hari sebelumnya kami bersama-sama selalu mengadakan tradisi membuat lemper bersama tentunya juga membuat ketupat dan opor ayam juga, karena kami mempelihara ayam yang tidak sedikit jumlahnya jadi salah satu bahan lemper sudah terpenuhi. Singkat cerita pas malam takbir persediaan Lemper di rumah saya udah mencapai ratusan biasanya di simpan di gudang dengan cara ditiriskan di tampah, tempat seperti piring besar berbahan bambu. Kami sengaja membuat banyak lemper karena Lemper buatan nenek saya memang te o pe banget rasanya selain itu lempernya juga 1.5x size nya, yaa mirip-mirip beng-beng max lah jadi lebih mantap. Setiap kali open house, yang disikat duluan dan cepat habis di rumah kami ialah Lemper.

Semoga dengan artikel yang saya tulis ini masih ada nenek-nenek lain yang terinspirasi untuk meneruskan tradisi ini. Bahkan saya pernah membaca blog berbahasa jerman yang mempromosikan masakan asli Indonesia ke negaranya. Ayo jangan kalah dong !!

Bahan-bahan:

100 gram daging filet ayam, rebus
250 gram beras ketan
125 ml santan
½ sendok teh ketumbar
1 buah lengkuas
2 buah bawang merah
1 buah bawang putih
2 butir kemiri
1 lembar daun pandan
Garam secukupnya
Lada secukupnya
Serai secukupnya
Gula pasir secukupnya
Daun salam secukupnya
Daun pisang secukupnya

Untuk menjaga originalitas rasa, atau kalau kata ibu saya rasanya biar ngak cemplang, selalu buat adonan bumbu dengan perbandingan / aspek rasio yang benar jangan di korupsi hehehehe, misal untuk 500 gr Beras ketan ya daging ayamnya 200gr perbandingannya, santanya menjadi 250 ml sebagai contoh saja.

Ringkasan cara membuatnya :

1. Cuci beras ketan dan rendam dengan air dingin selama 10 menit. Masak hingga matang.
2. Cincang daging ayam yang telah direbus.
3. Masukkan santan, garam, dan daun pandan ke dalam panci, masak hingga mendidih.
4. Campurkan beras ketan ke dalam larutan santan, aduk hingga ketan menyerap seluruh santan.
5. Kukus ketan selama 20 menit.
6. Tumis bawang merah, putih, kemiri, dan ketumbar yang telah dihaluskan. Tambahkan serai,
    lengkuas, dan daun salam, aduk hingga merata.
7. Tambahkan daging ayam, garam, lada, dan gula ke dalam wajan, aduk hingga merata.
8. Ambil ketan secukupnya untuk membuat badan lemper, isi dengan ayam yang sudah dibumbui,
    tutup dan bentuk persegi.
9. Bungkus lemper dengan daun pisang.
10. Lemper ayam siap dinikmati!

Semoga menginspirasi, salam hangat penulis | Afri |

Credit : Gambar dari Wikipedia.

No comments:

Post a Comment